Ejekkan Nama Orang Renta

Assalamualaikum...



Sekarang bila ditanya nama ayah atau nama ibu oleh sobat atau orang lain aku akan menjawab dengan sejujur-jujurnya dan tidak di tutup-tutupi. Itu berlaku pada sekarang, jikalau dahulu tepatnya waktu Sekolah Dasar lain lagi ceritanya.

Sewaktu Sekolah Dasar, nama ibu dan bapak itu sebisa mungkin mesti di rahasiakan dari teman sekelas. Kenapa begitu? Karena dahulu kami memiliki kebiasaan saling mengejek dengan menyebutkan nama orang renta.

Meski sudah berupaya untuk di rahasiakan, namun kerap kali ada saja momen dimana nama tersebut mampu diketahui. Misalnya saja melalui rapor. Ya, di rapor itu umumnya ada nama orang tua, jadi jika kita kecolongan teman melihat rapor kita dan pastinya dia dapat mengetahui nama orang bau tanah kita.

Kalau saya sih dulu tertangkap tangan nama orang tuanya itu karena teman main kerumah. Nah kebetulan dirumah itu ada pajangan dari kayu yang di pajangan tersebut terukir nama anggota keluarga saya, bila kini telah tidak ada.

Saat mereka main kerumah, mereka pun menyaksikan pajangan tersebut. Keesokan harinya ketika di sekolah saya pun di ledek oleh sahabat-sobat aku itu, pada saat itu aku lupa kalau dirumah ada pajangan yang terukir nama anggota keluarga.

Tidak cuma sobat sekolah, dengan teman rumah pun terkadang kami saling mengejek dengan nama orang bau tanah. Nah bedanya dengan teman sekolah, jika teman rumah ini alasannya memang telah sering main bareng dan bertetangga jadi ya rata-rata kita semua sudah saling tahu nama orang bau tanah masing-masing.

Karena memang kesempatan untuk mengetahuinya sungguh besar. Kalau sobat sekolah cuma bisa tahu lewat rapor atau dengan gesekan layaknya dirumah saya jikalau berkunjung kerumah, sedangkan teman rumah itu mampu tahu cuma dengan mengajukan pertanyaan terhadap orang tua mereka masing-masing.

"Bu, nama ibu sama bapaknya Ilham siapa ya?" Tanya Adi pada ibunya.
"Ibunya itu *** jika bapaknya *****, memangnya kenapa nak?".
"Gapapa bu, kemarin si Ilham nanya ke Adi."
"Lah kok /@&@63;#^^@&".

Ya kira-kira seperti itu.

Memang sesungguhnya tidak baik sih mengingat itu ialah nama orang bau tanah, namun aku dan teman-sahabat malah membuatnya suatu bahan untuk mengejek. Tidak jarang cuma sebab saling ejek perihal itu, kami pun sampai bermusuhan.

Tapi jikalau dipikir-pikir ya seharusnya tidak butuhemosi juga sih, toh memang benar itu nama orang tua kita juga dan umumnya juga cuma menyebutkan saja tidak pernah hingga dikatain dengan kata kotor dan semacamnya.

Kalau sobat pernah mengalami hal serupa tidak nih? Pernah saling ejek dengan sobat memakai nama orang tua atau tidak?.

Wassalamualaikum...

Sumber https://porslinsamatoren.blogspot.com

Comments