Assalamualaikum...
Sebagian orang membenci jika datang-datang hujan turun di pagi hari, alasannya itu akan memperlambat mereka. Yang ingin berangkat kerja atau pergi ke sekolah menggunakan motor, terpaksa harus meneduh bila hujan turun karena beliau tidak menenteng jas hujan. Berteduh dan berlindung dari keroyokan sang hujan, menimbang-nimbang nasib mereka yang malang di pagi itu. Bahkan, mungkin saja ada yang mengutuk dan benci pada hujan yang turun tanpa permisi di pagi itu, ya ia pikir seluruhnya salah hujan.
Sebagian lagi tidak senang bila tiba-tiba hujan turun di malam minggu, malam spesial bagi muda-mudi untuk saling bertemu. Banyak diantara mereka yang dari pagi sudah menyusun rencana untuk malam minggunya, namun semua sirna hanya sebab hujan tiba seenaknya. Lagi-lagi, mereka mengutuk keberadaan hujan di malam itu. Semuanya menjadi gagal total, tidak terealisasi, dan mesti merana menunggu malam ahad selanjutnya.
Hujan tidak bisa disalahkan, bumi ini sungguh memerlukan adanya hujan. Kita selaku orang kecil yang tinggal di bumi, yang menggantungkan hidup kita di bumi tidak semestinya menghalangi bumi untuk menerima apa yang beliau butuhkan, ialah hujan. Hujan tidak mampu disalahkan hanya karena kita terlambat bekerja, terlambat ke sekolah, dan tidak jadi pergi bersama orang terkasih di malam minggu.
Lantas, apakah siapa pun membenci hujan? Apakah tidak ada orang yang senantiasa menginginkan hujan turun mirip sang katak?. Nyatanya, orang tersebut ada, dan mungkin saja banyak. Mereka sang Pluviophile, orang-orang yang sangat bergembira dikala hujan turun.
Pluviophile terbagi menjadi dua kata, adalah pluvial dan phile. Kata pluvial itu sendiri bermakna hujan dan phile ialah kesukaan orang terhadap sesuatu. Makara, pluviophile dapat diartikan sebagai orang yang sungguh menyukai hujan, bahkan saat hujan belum turun atau langit masih mendung, mereka telah sungguh-sangat merasa bahagia.
Memangnya apa sih uniknya hujan sampai-hingga seorang pluviophile sungguh menyukainya?. Mungkin bagi sebagian orang hujan merupakan hal biasa, tidak ada istimewanya. Karena sering melihat peristiwa hujan, orang-orang tidak akan merasa "wah" lagi saat hujan turun, mungkin bila hujan duit orang-orang gres akan kegirangan. Tetapi seberapa sering hujan turun tidak akan menciptakan seorang pluviophile bosan. Bahkan mampu jadi mereka malah akan kian bahagia.
Sekarang saya ingin bertanya, apakah sobat termasuk pluviophile, si penggemar hujan?. Untuk lebih mengenalnya, berikut yaitu gejala seorang pluviophile.
1. Hati Terasa Damai Saat Hujan Turun
Ada beberapa orang yang benci dengan hujan alasannya ia pernah mengalami kala lalu yang kelam saat turunnya hujan. Oleh sebab itu, ketika cuaca sedang hujan beliau akan sungguh merasa murung, menangis, dan hatinya sangat tersakiti. Tetapi, seorang pluviophile justru sebaliknya.
Ketika hujan turun mereka akan mencicipi tenang dan tenang di hati mereka. Rasa-rasanya beban di hidup akan lenyap sementara, dikala butiran air hujan menjamah bumi. Hujan menjadi suatu pemanis di setiap harinya, terlebih jikalau hari itu ialah hari libur tentu kenyamanan dan kedamaian akan sungguh terasa lebih lagi. Meringkuk di kasur dengan selimut hangat, sambil membaca novel kesukaan dikala hujan turun diluar rasanya sangat nyaman.
Apakah teman merasa tenang saat hujan turun?.
Apakah teman merasa tenang saat hujan turun?.
2. Suara Hujan ialah Musik yang Indah
Semua orang suka menyimak musik, tetapi tidak semua orang memiliki kesukaan terhadap genre musik yang serupa. Ada yang suka dengan musik pop, ada yang suka dangdut, ada yang suka jazz, dan bahkan ada yang suka ketiganya. Karena perbedaan kesukaan itulah menciptakan lagu atau musik memiliki banyak aliran atau genre.
Tetapi bagi seorang pluviophile, bunyi air hujan menyentuh tanah, dedaunan, dan genting ialah suatu alunan musik yang sangat-sungguh indah. Bahkan mampu jadi mengalahkan segala macam anutan musik yang ada di dunia ini. Kalau soal ini, saya sangat-sangat baiklah, saya suka sekali menyimak suara hujan saat turun membasahi bumi. Mendengarnya sungguh menyejukkan hati, apakah aku tergolong seorang pluviophile? Entahlah.
3. Mendung di Langit Senang di Hati
Seorang pengendara motor akan mempercepat laju kendaraannya dikala langit sudah mulai mendung. Seorang ibu rumah tangga akan terburu-buru mengangkat jemurannya dikala awan hitam nampak di langit, cemas kalau hujan turun cuciannya bukannya kering malah jadi basah lagi.
Mendung ialah mengambarkan bahwa akan datangnya hujan, ya walau ada mendung yang cuma melalui atau setelahnya hujan malah tidak jadi turun, dan matahari kembali bersinar dengan jelas.
Apapun yang akan terjadi nantinya, seorang pluviophile akan sangat senang bila melihat langit mendung. Mendung itu kelabu, kelabu identik dengan perasaan hati seseorang yang sedang galau atau tersakiti, tidak bagi mereka yang menyukai hujan. Mendung di langit, bahagia di hati, itu bagi mereka.
4. Memandangi Hujan dalam Waktu yang Lama
Hanya memandangi hujan dengan tidak melakukan apapun lagi merupakan acara yang cukup terdengar abnormal bagi orang lain. Tetapi, untuk seorang pluviophile menyaksikan hujan yang jatuh membasahi pekarangan rumahnya ialah kesenangan tersendiri.
Layaknya menyaksikan seorang anak kecil bercengkerama, bermain, dan bercanda, melihat hujan juga akan mendatangkan senang. Dinginnya udara sekitar pun tak menjadi penghalang dalam melaksanakan kegiatan memandangi hujan ini. Kalau mampu sih ya di selingi dengan menyimak musik memakai earphone atau hal yang lain, biar pikiran kita tidak kosong dan termangu.
5. Menyukai Aroma Ketika Hujan Turun
Pernahkah teman mencium aroma yang timbul serempak dengan turunnya hujan? Bagaimanakah aromanya? Wangi atau malah terasa tidak enak di hidung teman?. Kalau saya sendiri sih sangat suka dengan aroma yang dibawa oleh sang hujan.
Seorang penyuka hujan atau pluviophile pun demikian, ia sungguh menyukai segala hal perihal hujan, bahkan aroma yang dibawa oleh hujan saat hujan turun pun mereka suka. Lagi-lagi aku memiliki kesamaan dan mempunyai gejala tersebut, apakah saya termasuk pluviophile?.
6. Ingin Segera Bermandikan Air Hujan
Awan hitam mulai tiba menyanggupi langit, ya itu adalah mendung. Seperti yang telah aku bilang bahwa mendung itu yaitu mengambarkan akan hadirnya hujan. Seorang pluviophile akan bersiap-siap menyambutnya dengan menari dibawah kucuran air hujan yang deras tersebut.
Saat orang lain berteduh, mereka tidak. Hujan mampu melunturkan segala beban yang ada, walaupun itu sifatnya sementara, tetapi setidaknya ada hal yang menciptakan kita bahagia. Hujan pun akan menyamarkan air mata yang menetes keluar dari mata kita saat kita sedang mandi hujan. Jadi, tidak ada orang yang tahu bahwa kita sedang menangis.
Dalam islam hujan itu ialah rahmat dan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap semua makhluk ciptaannya. Setelah hujan turun, kebakaran hutan akan mereda, tanah yang tandus akan kembali lembab, kekeringan akan menyusut. Itulah mengapa bahwa hujan ialah rahmat dan berkah.
Banjir? Mari introspeksi diri kita, masihkah kita buang sampah asal pilih? Jangan pernah menyalahkan pemberian baik yang Allah berikan. Hujan itu baik untuk bumi kita, baik juga untuk kita, mari untuk tetap bersabar menanti hujan reda, jangan mengeluh, dan senantiasa mengucap syukur atas butiran air yang sudah jatuh ke bumi kita ini.
Seorang pluviophile ialah orang yang baik. Mereka orang yang menyukai hujan, orang yang bersyukur atas apa yang telah diberikan terhadap mereka. Sobat mampu jadi tidak sesuka itu kepada hujan, namun mari menjiplak sifat baik yang ada pada seorang pluviophile, bergembira dan bersyukur dikala hujan datang.
Wassalamualaikum...
Comments
Post a Comment