Assalamualaikum...
Sumber https://porslinsamatoren.blogspot.com
Selesai telah aku membaca novel "Rindu" karya om Darwis Tere Liye. Novel ini merupakan novel pertama yang saya baca, dari karya dia. Novel yang mempunyai 544 jumlah halaman ini, mengandung banyak sekali pembelajaran hidup di dalamnya. Setelah membacanya saya berseru kata jago, alasannya adalah jujur memang baru kali ini aku membaca novel yang bener-bener anggun ceritanya, salut banget deh sama om Tere Liye. Nggak kebayang deh berapa lama proses nulis novel ini, dan juga kayanya dia mencar ilmu banyak sejarah demi untuk menulis novel ini :).
Novel ini mengisahkan suatu perjalanan ribuan umat insan, utamanya umat islam dalam melaksanakan perjalanan yang paling ingin di kerjakan oleh umat islam manapun. Perjalanan haji. Menaiki kapal Blitar Holland, kapal uap yang mulanya cuma mengangkut rempah-rempah, tetapi sekarang di alih fungsikan selaku kapal penumpang jamaah haji. Karena lebih menguntungkan dibanding cuma memuat rempah-rempah. Perjalanan dimulai dari pelabuhan awal yaitu pelabuhan Makassar, berhenti di beberapa pelabuhan di Nusantara, dengan pelabuhan terakhir Aceh sebelum ke pelabuhan Kolombo.
Adalah Ahmad Karaeng(Gurutta), Daeng Andipati, Ambo Uleng yang menjadi tokoh utama dari dongeng ini. Seluruh umat islam dari banyak sekali daerah di Nusantara yang akan berangkat haji terkumpul menjadi satu di kapal Blitar Holland. Saling mengenal satu sama lain, saling membantu dalam banyak hal dan tentunya dalam hal nyata. Saling membagi ilmu, agar bertambah ilmunya sebelum hingga di tanah suci. Dan kapal itulah yang menjadi saksi bisu terciptanya 5 buah pertanyaan, berdasarkan peliknya kehidupan manusia.
Berikut sinopsisnya :
"Apalah arti memiliki,
ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan,
dikala kami bantu-membantu memperoleh banyak ketika kehilangan,
dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta,
saat kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya
indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas
sesuatu yang semestinya suci dan tidak menuntut apa pun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak
melalaikan? Dan tidak terbilang cita-cita melupakaan ketika
kami dalam rindu? Hingga rindu dan melalaikan jaraknya
setipis benang saja."
Ini yakni cerita ihwal masa kemudian yang memilukan. Tentang
kebencian terhadap seseorang yang seharusnya disayangi.
Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang
kemunafikan. Lima kisah dalam suatu perjalanan panjang
kerinduan.
Novel ini berdasarkan saya [RECOMENDED] banget bagi kalian yang suka baca novel. Baca novel ini serasa lagi belajar sejarah hehehe. Ya, mungkin segitu aja untuk postingan saya kali ini, biar mampu berfaedah. Terima kasih untuk om Darwis Tere Liye atas pelajaran lewat bukunya, berhasil terus ya om, dan juga terima kasih buat temen aku yang udah minjemin buku ini :D.
Wassalamualaikum...
Novel ini mengisahkan suatu perjalanan ribuan umat insan, utamanya umat islam dalam melaksanakan perjalanan yang paling ingin di kerjakan oleh umat islam manapun. Perjalanan haji. Menaiki kapal Blitar Holland, kapal uap yang mulanya cuma mengangkut rempah-rempah, tetapi sekarang di alih fungsikan selaku kapal penumpang jamaah haji. Karena lebih menguntungkan dibanding cuma memuat rempah-rempah. Perjalanan dimulai dari pelabuhan awal yaitu pelabuhan Makassar, berhenti di beberapa pelabuhan di Nusantara, dengan pelabuhan terakhir Aceh sebelum ke pelabuhan Kolombo.
Adalah Ahmad Karaeng(Gurutta), Daeng Andipati, Ambo Uleng yang menjadi tokoh utama dari dongeng ini. Seluruh umat islam dari banyak sekali daerah di Nusantara yang akan berangkat haji terkumpul menjadi satu di kapal Blitar Holland. Saling mengenal satu sama lain, saling membantu dalam banyak hal dan tentunya dalam hal nyata. Saling membagi ilmu, agar bertambah ilmunya sebelum hingga di tanah suci. Dan kapal itulah yang menjadi saksi bisu terciptanya 5 buah pertanyaan, berdasarkan peliknya kehidupan manusia.
Berikut sinopsisnya :
"Apalah arti memiliki,
ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan,
dikala kami bantu-membantu memperoleh banyak ketika kehilangan,
dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta,
saat kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya
indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas
sesuatu yang semestinya suci dan tidak menuntut apa pun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak
melalaikan? Dan tidak terbilang cita-cita melupakaan ketika
kami dalam rindu? Hingga rindu dan melalaikan jaraknya
setipis benang saja."
Ini yakni cerita ihwal masa kemudian yang memilukan. Tentang
kebencian terhadap seseorang yang seharusnya disayangi.
Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang
kemunafikan. Lima kisah dalam suatu perjalanan panjang
kerinduan.
Novel ini berdasarkan saya [RECOMENDED] banget bagi kalian yang suka baca novel. Baca novel ini serasa lagi belajar sejarah hehehe. Ya, mungkin segitu aja untuk postingan saya kali ini, biar mampu berfaedah. Terima kasih untuk om Darwis Tere Liye atas pelajaran lewat bukunya, berhasil terus ya om, dan juga terima kasih buat temen aku yang udah minjemin buku ini :D.
Wassalamualaikum...
Comments
Post a Comment